Penjelasan Cara Menyembuhkan Alergi Telur

Alergi makanan pada anak bukanlah perihal yang aneh. Alergi pada makanan sudah menjadi sesuatu yang umum. Namun meskipun demikian, alergi pada makan perlu diperhatikan dengan ekstra, loh. Apalagi jika ini terjadi pada Si Kecil. Salah satu jenis makanan yang paling sering menyebabkan alergi yaitu telur. Banyak cara menyembuhkan alergi pada makanan. Namun, Ibu perlu memastikan terlebih dahulu benarkah Si Kecil memiliki riwayat demikian? 

Cara mendiagnosis alergi telur

Jika seseorang mengalami alergi pada telur, maka akan muncul gejala-gejala yang mengidentifikasikan bahwa ia telah mengalami alergi pada telur. Gejalanya seperti biduran, bibir dan kelopak mata bengkak, mata yang terasa gatal, batuk, sesak nafas, hingga gangguan  pencernaan. 

Nah, untuk memastikan Si Kecil mengalami gejala alergi pada telur atau tidak, dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang. Misalnya dengan:

cara menyembuhkan alergi
cara menyembuhkan alergi

Tes darah 

Tes darah dilakukan dengan memeriksa kadar antibodi tertentu dalam suatu aliran darah yang akan menunjukkan reaksi alergi. 

Tes tusuk kulit

Kulit akan ditusuk dengan sedikit sampel protein dalam telur. Bila muncul benjolan di lokasi suntikan, maka dapat dipastikan bahwa pasien mengalami alergi pada telur. 

Tes tantangan makanan

Tes ini dilakukan dengan sedikit ekstrim. Seseorang akan diberikan telur dalam porsi sedikit untuk mengetahui gejala yang dikeluarkan oleh tubuhnya. Jika tubuh pasien tidak mengeluarkan reaksi apapun, maka porsi telur akan ditambah. Tes ini dapat dikatakan sebagai tes yang ekstrim karena dapat menimbulkan gejala alergi yang parah. Oleh karena itu, tes ini harus dilakukan oleh dokters pesialis alergi. 

Tes eliminasi telur

Seseorang akan diminta untuk menghilangkan telur dari menu makan dan mencatat semua makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Dengan menghilangkan asupan telur, dokter akan melihat apakah gejala alergi yang dialami pasien akan mereda. 

Hal yang perlu dilakukan Ibu saat Si Kecil Alergi Telur

Hal pertama yang harus Ibu lakukan saat Si Kecil terdiagnosis alergi telur yaitu menjauhkan telur dari menu makanan harian Si Kecil. Memang hal ini sukar dilakukan terlebih jika telur merupakan menu favorit Si Kecil. 

Anak-anak yang alergi telur sebenarnya tidak diperbolehkan mengonsumsi telur tiruan karena juga mengandung putih telur. Berikut merupakan bentuk telur yang tercantum pada makanan dan patutnya dihindari oleh Si Kecil: Telur kering, putih telur, padatan putih telur, kuning telur, padatan telur, telur bubuk, dan telur utuh. 

Jika Si Kecil terdiagnosis memiliki masalah alergi pada telur, sebaiknya Ibu membuat catatan tersebut dalam dapur atau dalam ukuran kecil sehingga dapat dijadikan pengingat. Catatan ini juga bisa disimpan dalam saku tas Si Kecil atau Ibu. Namun jika berada dalam restoran atau rumah saudara Si Kecil akan mengalami kesulitan untuk mengecek kandungan makanan tersebut. Maka sebaiknya bertanya dahulu sebelum menyantapnya. 

Anak-anak yang memiliki alergi telur harus bisa mengantisipasi kejadian tak terduga seperti mengkonsumsi telur secara tiba-tiba tanpa sengaja. 

Konsultasikanlah dengan dokter untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Si Kecil dapat diberikan obat yang harus selalu dibawa misalnya antihistamin, atau pada kasus yang lebih berat epinefrin. 

Hal lain yang perlu diingat saat Si Kecil mengalami alergi telur yaitu Si Kecil harus tetap terpenuhi kebutuhan proteinnya dari sumber makanan lain. Misalnya daging merah, ungags, ikan-ikanan, kacang-kacangan. Nutricia juga dapat memenuhi kebutuhan asupan nutrisi anak dengan baik.

Nah itulah beberapa tes serta cara menyembuhkan alergi telur. Semoga membantu.